Seanane.com – Akhir-akhir ini ramai sekali berita soal sasis Honda CB150R patah atau retak, setiap tahun pasti ada yang mengalaminya. Dari versi old CB150R sampai All New Honda CB150R pun masih terjadi hal serupa. Tapi kenapa kasus sasis Honda CB150R patah tidak di recall oleh AHM?

Kejadian rangka patah pertama kali pada old CB150R katanya sudah mendapatkan penanganan yaitu dengan penambahan penguat pada bagian bawah sasis. Perbaikan ini langsung diaplikasikan kepada All New Honda CB150R, tapi kenyataan di lapangan membuktikan improvement tersebut tidak sesuai harapan. Kejadian tersebut masih saja terulang, apakah tragedi sasis patah Honda CB150R merupakan kasuistik, memang kenyataan atau cuma black campaign?

Meskipun dirundung berita miring dan negatif, penjualan All New Honda CB150R selama tahun 2017 hampir mencapai 100 ribuan unit loh! Gila juga ya bisa sampai segitu banyaknya? Apakah mereka cuek dengan kasus ini? Ah sepertinya tidak, masa perusahaan otomotif sebesar mereka diam saja, apalagi ini menyangkut soal keselamatan berkendara. Terus kenapa tidak di recall? Busyeett…gile lu ndro melakukan recall terhadap 100 ribuan unit yang sudah tersebar di Indonesia? Masih pertimbangan sepertinya, habis biaya berapa jika di recall semua?

Kalau mengalami kejadian sasis patah atau retak pada Honda CB150R mau menyalahkan siapa? Apakah memang salah pabrikan? Di sini cuma ada dua jawaban, kesalahan ada pada pabrikan atau pada konsumen. Tapi tidak semua konsumen memberikan beban berlebih pada motor mereka koq tetap saja ada yang ketiban sial? Emang siapa sih yang mau celaka? Nah itu sudut pandang dari konsumen. Kalau dari pabrikan sendiri bagaimana?

Sebuah motor sebelum dilempar ke pasar tentu sudah menjalani serangkaian tes, apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Nah jeleknya industri manufacture itu adalah sebisa mungkin menekan biaya produksi, hal ini terkait pada harga jual dan margin keuntungan. Sebenarnya semua itu sudah diperhitungkan dengan matang, tapi namanya perhitungan ada kalanya meleset tidak sesuai harapan. Harusnya bisa bergerak cepat donk kan menyangkut safety? Entahlah kalau soal itu kan urusan internal mereka, admin mana tahu?

Sepertinya Honda Thailand lebih cerdas, bisa dilihat pada foto di atas, sasis Honda CB Exmotion terlihat lebih kokoh. Titik persilangan sasis dibuat lebih tebal dan tidak seperti sasis Honda CB150R Indonesia. Kenapa AHM tidak memakai rangka itu saja? Padahal mesinnya yang memproduksi AHM lho! Jangan beralasan kalau biaya produksi akan lebih besar dan berpengaruh ke harga jual jika menggunakan rangka seperti itu. Tapi ya terserah mereka lah, yang bikin mereka koq, kalau dibiarkan lama-lama juga akan menciderai brand image mereka sendiri.

Lebih keren mana coba sasisnya? Ketebalan besi juga berbeda, sasis Honda CB150R meskipun memakai pipa bulat tapi dalamnya kopong dan tipis, gak percaya? Lihat saja gambar paling atas sendiri.