Seanane.com –  PT. Pertamina (Persero) memberikan pernyataan mengenai harga BBM (bahan bakar minyak) terkait kurs dollar terhadap rupiah melambung tinggi. Mereka menegaskan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina awal September 2018 belum mengalami kenaikan/penyesuaian. Berikut pernyataan dari Vice President Corporate Communication Pertamina pada hari Rabu 5 September 2018.

“Harga BBM Pertamina awal September 2018 masih tetap dan belum ada rencana penyesuaian harga. Pertamina patuh pada aturan Pemerintah bahwa setiap penyesuaian harga harus dilaporkan dahulu”. Tegas Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito.

Sebagai salah satu badan usaha hilir migas, Pertamina akan terus memantau kondisi nilai tukar rupiah saat ini. Pertamina tetap mampu menjaga penyediaan dan melayani kebutuhan BBM di masyarakat. Selaku Badan Usaha, PT. Pertamina akan melaporkan setiap perubahan harga BBM kepada Pemerintah dan Menteri ESDM. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 tahun 2018 tentang perhitungan harga jual eceran BBM.

Kenapa Harga BBM Pertamina Belum Naik Di Awal September?

Kurs dollar terhadap rupiah per hari ini masih tinggi, menyentuh 15.000 setiap 1 USD. Melihat fenomena ini tentu harga-harga sebentar lagi bakal mengalami kenaikan. Terutama yang berhubungan dengan sektor eksport dan import,kenapa? Sebab biaya transportasi pengapalan BBM (bahan bakar minyak) menggunakan dollar. Satu alasan lagi kenapa harga BBM (bahan bakar minyak) awal September 2018 belum naik. Yaitu terkait dengan kepentingan politik yang sangat kuat.

Kita tahu tahun depan akan ada PEMILU untuk pemimpin tertinggi negara Indonesia. Apabila harga bbm dinaikkan, dampaknya akan sangat besar. Tanpa kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) saja saling hujat dan bertikai, apalagi jika mengalami penyesuaian lagi? Bisa-bisa terjadi gejolak besar bahkan kerusuhan. Meskipun secara hitungan dagang harga BBM saat ini bisa dikatakan merugi, pemerintah akan berusaha menahan sekuat tenaga supaya tidak naik. Tapi jika kurs dollar terhadap rupiah terus naik, kita harus bersiap dengan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak).